Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Dukung Peternakan Berkelanjutan, Mahasiswa Unitri Ajarkan Buat Pupuk Kompos dan Silase

9 Agu 2025, 14:00 WIB Last Updated 2025-08-09T07:00:03Z
iklan
Suaraperubahan.com / Pasuruan – Di Dusun Krajan 1, Kecamatan Tutur, sebuah kegiatan penyuluhan yang membawa harapan baru bagi peternak dan lingkungan berlangsung dengan antusias. Mahasiswa Pengabdian Masyarakat Tematik (PMT) Kelompok 3 Jurusan Peternakan Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menggelar pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pakan silase, bertempat di rumah Bapak Basuki RT 6. Acara ini dihadiri oleh Ketua RT 1 sampai 6 serta perwakilan warga, total 18 peserta, pada sore hari pukul 16.00 WIB, Sabtu (26/7/2025)

Pemilihan topik pelatihan ini berangkat dari hasil survei lapangan yang mengungkap permasalahan pengelolaan limbah organik di Dusun Krajan 1. Ketua RT 6, Bapak Tamuri, menjelaskan bahwa selama ini limbah organik sering dibuang sia-sia ke selokan. Sementara potensi hijauan pakan ternak melimpah, namun belum dimanfaatkan optimal karena belum diterapkannya teknologi pengolahan dan pengawetan pakan seperti silase.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dan pemaparan materi mengenai pupuk kompos oleh mahasiswa Bima. Warga kemudian diajak melakukan praktik langsung pembuatan pupuk kompos dengan bahan utama kotoran sapi, jerami atau daun kering, air cucian beras, EM4 (mikroorganisme efektif), dan air. Campuran ini difermentasi di atas terpal. Pupuk kompos tersebut berfungsi untuk menyuburkan tanah sekaligus mengurangi limbah organik rumah tangga dan peternakan.

Proses yang sederhana dan mudah diterapkan ini disambut antusias oleh warga, yang melihat potensi besar untuk meningkatkan kualitas lahan pertanian mereka.

Sesi berikutnya dibawakan oleh Avin, membahas pembuatan pakan silase. Teknik ini berguna untuk mengawetkan hijauan pakan ternak agar tahan lama dan tetap bernutrisi, khususnya saat musim kemarau. Bahan yang digunakan berupa rumput gajah, dedak, polard, molase, dan EM4 peternakan, yang dicampur dan dimasukkan ke dalam wadah plastik tebal untuk fermentasi.

Warga menyambut baik metode ini karena mudah dilakukan dan menggunakan bahan-bahan lokal yang tersedia di sekitar mereka, menjawab tantangan ketersediaan pakan ternak secara berkelanjutan.

Bapak Jamal, salah satu peserta, mengungkapkan rasa terima kasih atas pelatihan tersebut. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, memberikan wawasan baru tentang pengolahan limbah organik menjadi pupuk dan pemanfaatan hijauan sebagai pakan ternak. Selama ini, potensi besar ini kurang dimanfaatkan,” ujarnya. Ia berharap pelatihan serupa dapat terus diadakan agar masyarakat semakin mandiri dan mampu mengoptimalkan sumber daya alam di lingkungan sekitar.

Mahasiswa PMT Unitri berharap ilmu yang disampaikan dapat diterapkan secara nyata oleh warga Dusun Krajan 1, khususnya dalam pengelolaan limbah organik dan pemanfaatan hijauan untuk mendukung peternakan dan pertanian berkelanjutan. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif masyarakat yang membuat kegiatan berjalan lancar dan bermakna.

Pelatihan pembuatan pupuk kompos dan pakan silase yang digelar mahasiswa Unitri di Dusun Krajan 1 menjadi contoh nyata kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dalam mengatasi persoalan lingkungan dan peternakan. Dengan pendekatan praktis dan partisipatif, inisiatif ini membuka peluang bagi warga untuk mencapai kemandirian dalam pengelolaan sumber daya alam. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengembangkan pertanian dan peternakan yang berkelanjutan.

Iklan

iklan