Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Mahasiswa Unitri Dorong Digitalisasi Pemasaran UMKM Desa Tawangsari

15 Agu 2025, 08:24 WIB Last Updated 2025-08-15T01:24:13Z
iklan
Suaraperubahan.com / Malang — Di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, sebuah inisiatif segar hadir untuk memberdayakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pelatihan digitalisasi pemasaran. Program Pengabdian Masyarakat Tematik (PM-T) tahun ketiga dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) ini berupaya membuka peluang baru bagi warga desa untuk memasarkan hasil pertanian mereka secara mandiri dan tanpa batas.

Desa yang dikenal dengan komoditas bawang merah dan daun bawang ini selama ini menghadapi kendala dalam pemasaran hasil panen. Kepala Desa Tawangsari mengungkapkan, selama ini pemasaran hanya bergantung pada pemasok yang datang langsung ke desa. “Belum ada warga yang berani menjual secara langsung karena takut hasilnya tidak laku,” ujarnya pada Kamis (24/7/2025) lalu.

Ketergantungan pada pemasok membuat petani menjual hasil panen dengan harga yang relatif rendah, sehingga potensi keuntungan yang bisa didapat menjadi terbatas.

Menjawab tantangan tersebut, tim PM-T Unitri menghadirkan pelatihan digitalisasi pemasaran yang disesuaikan dengan jadwal warga desa, umumnya dilaksanakan pada sore hari agar dapat diikuti secara optimal.

Arya, ketua kelompok PM-T Unitri, menjelaskan, “Di era digital seperti sekarang, semua bisa diakses secara online. Kami ingin memberikan pencerahan agar warga bisa memasarkan hasil pertanian sendiri dan tidak harus menjual kepada pemasok dengan harga murah. Dengan berjualan langsung, keuntungan yang diperoleh bisa lebih besar.”

Pelatihan ini tidak hanya fokus pada pemasaran digital, tetapi juga mengedukasi peserta tentang teknik pengemasan yang menarik dan cara menyusun laporan keuangan secara digital untuk memudahkan pengelolaan usaha.

Pelatihan lebih banyak diikuti oleh ibu-ibu anggota kelompok PKK Desa Tawangsari, yang selama ini dikenal aktif dan terorganisasi dengan baik. Sebanyak 28 pelaku UMKM hadir dan mengikuti sesi pelatihan dengan antusias.

“Saya mendapatkan banyak informasi baru tentang cara memasarkan produk pertanian secara online, pengemasan yang baik, dan pengelolaan keuangan digital,” kata salah satu peserta pelatihan pada Kamis (31/7/2025) kemarem.

Dengan pemberdayaan melalui pelatihan ini, diharapkan UMKM di Desa Tawangsari mampu mengembangkan jaringan pemasaran yang lebih luas, meningkatkan keuntungan, dan menguatkan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Pengalaman Desa Tawangsari menjadi contoh nyata bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kendala pemasaran tradisional, sekaligus memberdayakan masyarakat desa agar lebih mandiri dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Iklan

iklan