![]() |
| Sumber: Pribadi |
Syaikhona Kholil, ulama besar dari Bangkalan, Madura, dikenal bukan hanya sebagai tokoh karismatik, tetapi juga sebagai guru ulama-ulama besar di Nusantara, salah satunya KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Peran Syaikhona Kholil dalam membentuk pemikiran dan spiritualitas KH. Hasyim Asy’ari menjadi bagian penting dalam lahirnya tradisi keilmuan, perjuangan, dan moderasi Islam yang berpengaruh luas di Nusantara.
Ketua Umum FORMAD Jabodetabek, M. Shaleh menegaskan bahwa pengangkatan ini bukan semata-mata penghargaan historis, tetapi penegasan negara atas kontribusi ulama Madura dalam perjalanan bangsa.
“Pengangkatan Syaikhona Kholil sebagai Pahlawan Nasional adalah kebanggaan bagi seluruh masyarakat Madura. Beliau bukan hanya ulama besar, tetapi guru dari KH. Hasyim Asy’ari, tokoh monumental dalam sejarah Indonesia. Tanpa Syaikhona Kholil, tidak akan lahir generasi ulama yang menggerakkan lahirnya NU,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dedikasi Syaikhona Kholil dalam pendidikan, perlawanan, dan pembentukan karakter umat telah memberi dampak lintas generasi.
“Beliau adalah teladan tentang bagaimana ilmu, keberanian, dan keikhlasan dijalankan seumur hidup. Penetapan ini menegaskan bahwa kontribusi beliau berskala nasional, bukan hanya lokal Madura,” tambahnya.
FORMAD Jabodetabek mendorong agar pemerintah daerah, pesantren, dan lembaga pendidikan menjadikan penetapan ini sebagai momentum untuk memperkuat edukasi sejarah ulama Nusantara, terutama peran Syaikhona Kholil dalam membangun fondasi keilmuan Islam Indonesia.
“FORMAD siap terlibat aktif untuk memastikan nilai perjuangan Syaikhona Kholil terus hidup. Beliau adalah pilar penting dalam sejarah Islam di Nusantara. Pengangkatannya sebagai Pahlawan Nasional adalah pengingat bahwa ulama Madura punya warisan besar bagi bangsa,” tegas M.Shaleh.
Dengan penetapan ini, FORMAD Jabodetabek berharap semakin banyak generasi muda Madura yang meneladani perjuangan Syaikhona Kholil dan berkontribusi bagi Indonesia melalui pendidikan, sosial, dan kepemimpinan.
(dy/daf)

