
![]() |
Doc. Pribadi |
Dalam pidato pelantikan, Ketua Umum FORMAD Jabodetabek, Moh. Saleh, menegaskan forum ini akan mengambil peran aktif dalam mendorong pemerintah Pemprov Jatim dalam membangun Madura. Ia menyebut, FORMAD tidak hanya bergerak di ranah kajian dan pemberdayaan, melainkan juga menjadi motor advokasi bagi kepentingan masyarakat.
“Pertama, FORMAD mendorong pemerintah pemprov jatim memperkuat pembangunan infrastruktur di madura, terutama jalan poros selatan, akses pelabuhan, dermaga baru, dan transportasi publik. Kedua, kami mendorong industrialisasi berbasis potensi lokal, agar hasil laut, pertanian, dan garam tidak lagi hanya dijual mentah, tapi juga diolah di Madura. Ketiga, pemerintah harus memperluas akses pendidikan tinggi dan vokasi yangmurah serta berkualitas, agar putra-putri Madura mampu bersaing. Keempat, FORMAD menuntut adanya ruang partisipasi pemuda dan mahasiswa dalam perumusan kebijakan, supaya pembangunan benar-benar berakar dari aspirasi masyarakat,” ujar Saleh.
Saleh juga mengapresiasi Langkah kongkrit Pemprov Jatim dibawah kepemimpinan Khofifah dan Emil dalam membangun Madura, komitmen Pemprov Jatim dalam membangun madura semakin terasa dengan pembangunan 9 pelabuhan dan akselerasi konektivitas dan penyediaan tranportasi publik.
"Ucapan terimakasih kepada Pemda Jawa timur terkhusus kepada Gubernur dan Wakil Gubenur Jatim yaitu Khofifah indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak atas Komitmennya untuk membangun madura, hal itu dibuktikan dengan pembangunan 9 dermaga baru yang terbukti mendorong perputaran ekonomi dan meningkatkan pariwisata di Madura, disisi koneksivitas dan transportasi pemda jatim sudah menyediakan Transjatim yang sudah masuk ke Madura dan Upaya reaktivasi jalur kereta api melalui RPJMN 2024-2029,” tutup Saleh.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengucapkan terima kasih atas apresianya terhadap Pemprov Jatim, beliau juga menegaskan bahwa Gubernur Khofifah dan dirinya berkomitmen untuk terus membangun madura yang berdaya saing ditingkat nasional dan global dengan tetap membuka ruang dialog dengan mahasiswa. Ia menilai, mahasiswa bukan sekadar penonton pembangunan, melainkan mitra kritis yang dapat memberi masukan konstruktif bagi arah kebijakan daerah.
“Terimakasih juga saya sampaikan kepada M. Saleh dan teman-teman FORMAD atas apresiasi dan perhatianya kepada Pemprov Jatim, ibu Khofifah dan saya sejak awal sudah berkomitmen dalam membangun Madura yang berdaya saing ditingkat nasional bahkan global, dan komitmen itu akan terus kita bawa dalam memimpin Jawa Timur, kita juga siap bersinergi dengan temen-temen FORMAD dalam membangun Madura, Bentuknya seperti apa, nanti kita rumuskan bersama. Intinya panjenengan akan merasakan adanya sinergi dan kehadiran Pemprov Jawa Timur dalam Forum Mahasiswa Madura, apapun yang bisa kita lakukan, apapun solusinya, nanti kita bahas lebih lanjut,” kata Emil.
Emil menambahkan, Pemprov Jawa Timur tidak ingin kebijakan pembangunan hanya berhenti pada tataran teknokratis. Dengan keterlibatan generasi muda, ia berharap solusi yang dirumuskan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
Pelantikan FORMAD kali ini pun diharapkan menjadi momentum memperkuat peran mahasiswa sebagai agen perubahan. FORMAD dipandang bukan sekadar organisasi mahasiswa, tetapi wadah strategis yang mampu menghadirkan kritik, solusi, sekaligus mitra pemerintah dalam memperjuangkan pembangunan Madura.
Forum ini, lanjutnya, harus menjadi jembatan yang menghubungkan aspirasi masyarakat dengan arah kebijakan pemerintah daerah, sehingga pembangunan dapat berlangsung adil, terarah, dan berkelanjutan.***