Iklan

iklan

Iklan

iklan
,

Iklan

iklan

Mahasiswa UNITRI Rancang Pagar Estetik untuk Patung Singa Desa Kasembon

4 Agu 2025, 15:18 WIB Last Updated 2025-08-04T08:18:33Z
iklan
Suaraperubahan.com / Malang – Sebagai bagian dari program Pengabdian Masyarakat Tematik (PMT), Kelompok 56 dari Program Studi Teknik Sipil Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) meluncurkan inisiatif perancangan pagar pembatas di sekitar Patung Singa, ikon desa yang terletak di area Kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kasembon, Kabupaten Malang.

Rancangan tersebut bertujuan memberikan perlindungan terhadap Patung Singa sekaligus memperindah lingkungan perkantoran desa. Ketua Kelompok 56, Laurentius, menjelaskan bahwa desain pagar memperhatikan aspek teknis, fungsional, dan estetika agar tidak hanya berfungsi sebagai pembatas, tapi juga memperkuat nilai simbolis patung tersebut sebagai identitas desa.

"Kami berharap rancangan ini mampu melindungi sekaligus memperkuat kesan visual Patung Singa yang menjadi ikon desa," ujarnya, Jumat (1/8/2025)

Program ini mendapat sambutan positif dari pemerintah desa. Kepala Urusan Perencanaan Desa Kasembon, Ibu Astri, menyatakan bahwa kegiatan mahasiswa sejalan dengan rencana pembangunan desa yang akan dianggarkan tahun 2026. Menurutnya, inisiatif ini menjadi solusi penting sekaligus dasar perencanaan awal bagi desa.

Kepala Desa Kasembon, H. Nurhadi Santoso, turut memberikan apresiasi dan menyatakan dukungannya terhadap kolaborasi ini. "Kami sangat mendukung keterlibatan mahasiswa dalam pembangunan desa. Semoga sinergi antara kampus dan desa dapat terus berlanjut," katanya.

Nurhadi menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya sarana pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga bentuk kerja sama yang menguntungkan antara dunia akademik dan pemerintahan desa. Laurentius berharap hasil perancangan ini bisa segera direalisasikan menjadi proyek nyata yang berdampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Kasembon.

Perancangan pagar pembatas di sekitar Patung Singa Desa Kasembon menunjukkan bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan pemerintah desa dapat menghasilkan solusi inovatif yang mengedepankan aspek estetika dan fungsi. Inisiatif ini memperkuat hubungan antara pendidikan tinggi dan pembangunan desa, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal.

Iklan

iklan