
Suaraperubahan.com / Malang - Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat Tematik (PMT) bersama dua mitra, yaitu Pemerintah Desa Sidodadi dan Pagersari di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
Dody Setyawan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk kedua desa tersebut, menjelaskan bahwa program ini meliputi survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan optimalisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan desa.
“Tujuan pelaksanaan dua program ini saling berkaitan. Survei IKM diperlukan untuk mengetahui seberapa puas masyarakat terhadap layanan yang diberikan oleh Aparatur Desa, sementara program optimalisasi SOP adalah bentuk komitmen Pemerintah Desa untuk terus meningkatkan layanan yang ada,” jelas Dody, Jum'at (7/2/25).
“Survei IKM penting karena layanan-layanan yang ada di desa sudah cukup baik, namun belum ada data terbaru bahwa layanan tersebut memuaskan masyarakat. Hasil survei ini akan menjadi dasar untuk optimalisasi SOP yang telah ada. Tentu saja, program-program ini tidak akan terealisasi tanpa sambutan hangat dari Aparatur Desa Sidodadi maupun Pagersari dan kolaborasi mahasiswa dengan warga setempat.” tambah Dody.
Mengenai manfaat Dody menjelaskan, Program-program ini diharapkan bermanfaat secara langsung bagi Aparatur Desa dan masyarakat. Keberadaan mahasiswa PMT diharapkan dapat memberikan dampak nyata, selaras dengan tujuan PMT yang fokus pada masalah dan membantu mencarikan solusi.
Ketika ditanya tentang kendala yang dihadapi, beliau menjelaskan, “Kendala tentu ada, namun tidak signifikan karena mahasiswa sudah diberikan pembekalan yang cukup sebelum turun ke lapangan. Kendala yang ada umumnya berkaitan dengan perbedaan budaya dan gaya komunikasi, mengingat mahasiswa kami kebanyakan berasal dari luar Jawa.” ungkap Dody.
Dody juga memperkenalkan ketua kelompok dari masing-masing desa yang menjadi tanggung jawabnya.
“Dua kelompok yang saya bimbing sangat semangat. Ketua kelompok di Desa Sidodadi adalah Yosephus Cafaso Ngara, biasa dipanggil Yodi, yang memimpin 11 mahasiswa. Sedangkan ketua kelompok di Desa Pagersari adalah Candra Wijaya, memimpin 10 mahasiswa dalam kelompoknya.” terang Dody.
Pemerintah Desa Sidodadi maupun Pagersari menyambut baik program PMT ini dan berharap dapat terus bekerja sama dengan UNITRI dalam berbagai aspek yang lebih luas.
Kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, Pemerintah Desa, dan masyarakat diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang luas. Kampus secara kelembagaan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan PMT melalui Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (LPPMI) UNITRI.
Dody Setyawan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk kedua desa tersebut, menjelaskan bahwa program ini meliputi survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan optimalisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) layanan desa.
“Tujuan pelaksanaan dua program ini saling berkaitan. Survei IKM diperlukan untuk mengetahui seberapa puas masyarakat terhadap layanan yang diberikan oleh Aparatur Desa, sementara program optimalisasi SOP adalah bentuk komitmen Pemerintah Desa untuk terus meningkatkan layanan yang ada,” jelas Dody, Jum'at (7/2/25).
“Survei IKM penting karena layanan-layanan yang ada di desa sudah cukup baik, namun belum ada data terbaru bahwa layanan tersebut memuaskan masyarakat. Hasil survei ini akan menjadi dasar untuk optimalisasi SOP yang telah ada. Tentu saja, program-program ini tidak akan terealisasi tanpa sambutan hangat dari Aparatur Desa Sidodadi maupun Pagersari dan kolaborasi mahasiswa dengan warga setempat.” tambah Dody.
Mengenai manfaat Dody menjelaskan, Program-program ini diharapkan bermanfaat secara langsung bagi Aparatur Desa dan masyarakat. Keberadaan mahasiswa PMT diharapkan dapat memberikan dampak nyata, selaras dengan tujuan PMT yang fokus pada masalah dan membantu mencarikan solusi.
Ketika ditanya tentang kendala yang dihadapi, beliau menjelaskan, “Kendala tentu ada, namun tidak signifikan karena mahasiswa sudah diberikan pembekalan yang cukup sebelum turun ke lapangan. Kendala yang ada umumnya berkaitan dengan perbedaan budaya dan gaya komunikasi, mengingat mahasiswa kami kebanyakan berasal dari luar Jawa.” ungkap Dody.
Dody juga memperkenalkan ketua kelompok dari masing-masing desa yang menjadi tanggung jawabnya.
“Dua kelompok yang saya bimbing sangat semangat. Ketua kelompok di Desa Sidodadi adalah Yosephus Cafaso Ngara, biasa dipanggil Yodi, yang memimpin 11 mahasiswa. Sedangkan ketua kelompok di Desa Pagersari adalah Candra Wijaya, memimpin 10 mahasiswa dalam kelompoknya.” terang Dody.
Pemerintah Desa Sidodadi maupun Pagersari menyambut baik program PMT ini dan berharap dapat terus bekerja sama dengan UNITRI dalam berbagai aspek yang lebih luas.
Kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, Pemerintah Desa, dan masyarakat diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang luas. Kampus secara kelembagaan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan PMT melalui Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (LPPMI) UNITRI.